Jumlah Ayat: 227
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.
1 طٰسۤمّۤ
Ṭā sīm mīm.
Artinya
Tha Sin Mim
2 تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ الْمُبِيْنِ
tilka āyātul-kitābil-mubīn(i).
Artinya
Inilah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang jelas.
3 لَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ اَلَّا يَكُوْنُوْا مُؤْمِنِيْنَ
la‘allaka bākhi‘un nafsaka allā yakūnū mu'minīn(a).
Artinya
Boleh jadi engkau (Muhammad) akan membinasakan dirimu (dengan kesedihan), karena mereka (penduduk Mekah) tidak beriman.
4 اِنْ نَّشَأْ نُنَزِّلْ عَلَيْهِمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ اٰيَةً فَظَلَّتْ اَعْنَاقُهُمْ لَهَا خٰضِعِيْنَ
in nasya' nunazzil ‘alaihim minas-samā'i āyatan fa ẓallat a‘nāquhum lahā khāḍi‘īn(a).
Artinya
Jika Kami menghendaki, niscaya Kami turunkan kepada mereka mukjizat dari langit, yang akan membuat tengkuk mereka tunduk dengan rendah hati kepadanya.
5 وَمَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ ذِكْرٍ مِّنَ الرَّحْمٰنِ مُحْدَثٍ اِلَّا كَانُوْا عَنْهُ مُعْرِضِيْنَ
wa mā ya'tīhim min żikrim minar-raḥmāni muḥdaṡin illā kānū ‘anhu mu‘riḍīn(a).
Artinya
Dan setiap kali disampaikan kepada mereka suatu peringatan baru (ayat Al-Qur'an yang diturunkan) dari Tuhan Yang Maha Pengasih, mereka selalu berpaling darinya.
6 فَقَدْ كَذَّبُوْا فَسَيَأْتِيْهِمْ اَنْۢبـٰۤؤُا مَا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ
faqad każżabū fa saya'tīhim ambā'u mā kānū bihī yastahzi'ūn(a).
Artinya
Sungguh, mereka telah mendustakan (Al-Qur'an), maka kelak akan datang kepada mereka (kebenaran) berita-berita mengenai apa (azab) yang dulu mereka perolok-olokkan.
7 اَوَلَمْ يَرَوْا اِلَى الْاَرْضِ كَمْ اَنْۢبَتْنَا فِيْهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِيْمٍ
awalam yarau ilal-arḍi kam ambatnā fīhā min kulli zaujin karīm(in).
Artinya
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, betapa banyak Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam pasangan (tumbuh-tumbuhan) yang baik?
8 اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةًۗ وَمَا كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
inna fī żālika la'āyah(tan), wa mā kāna akṡaruhum mu'minīn(a).
Artinya
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
9 وَاِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ
inna rabbaka lahuwal-‘azīzur-raḥīm(u).
Artinya
Dan sungguh, Tuhanmu Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
10 وَاِذْ نَادٰى رَبُّكَ مُوْسٰٓى اَنِ ائْتِ الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ ۙ
wa iż nādā rabbuka mūsā ani'til-qaumaẓ-ẓālimīn(a).
Artinya
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa (dengan firman-Nya), “Datangilah kaum yang zalim itu,
11 قَوْمَ فِرْعَوْنَ ۗ اَلَا يَتَّقُوْنَ
qauma fir‘aun(a), alā yattaqūn(a).
Artinya
(yaitu) kaum Fir‘aun. Mengapa mereka tidak bertakwa?”
12 قَالَ رَبِّ اِنِّيْٓ اَخَافُ اَنْ يُّكَذِّبُوْنِ ۗ
qāla rabbi innī akhāfu ay yukażżibūn(i).
Artinya
Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh, aku takut mereka akan mendustakan aku,
13 وَيَضِيْقُ صَدْرِيْ وَلَا يَنْطَلِقُ لِسَانِيْ فَاَرْسِلْ اِلٰى هٰرُوْنَ
wa yaḍīqu ṣadrī wa lā yanṭaliqu lisānī fa arsil ilā hārūn(a).
Artinya
sehingga dadaku terasa sempit dan lidahku tidak lancar, maka utuslah Harun (bersamaku).
14 وَلَهُمْ عَلَيَّ ذَنْۢبٌ فَاَخَافُ اَنْ يَّقْتُلُوْنِ ۚ
wa lahum ‘alayya żambun fa akhāfu ay yaqtulūn(i).
Artinya
Sebab aku berdosa terhadap mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku.”
15 قَالَ كَلَّا ۚفَاذْهَبَا بِاٰيٰتِنَآ اِنَّا مَعَكُمْ مُّسْتَمِعُوْنَ ۙ
qāla kallā, fażhabā bi'āyātinā innā ma‘akum mustami‘ūn(a).
Artinya
(Allah) berfirman, “Jangan takut (mereka tidak akan dapat membunuhmu)! Maka pergilah kamu berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukjizat-mukjizat); sungguh, Kami bersamamu mendengarkan (apa yang mereka katakan),
16 فَأْتِيَا فِرْعَوْنَ فَقُوْلَآ اِنَّا رَسُوْلُ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۙ
fa'tiyā fir‘auna faqūlā innā rasūlu rabbil-‘ālamīn(a).
Artinya
maka datanglah kamu berdua kepada Fir‘aun dan katakan, “Sesungguhnya kami adalah rasul-rasul Tuhan seluruh alam,
17 اَنْ اَرْسِلْ مَعَنَا بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ۗ
an arsil ma‘anā banī isrā'īl(a).
Artinya
lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama kami.”
18 قَالَ اَلَمْ نُرَبِّكَ فِيْنَا وَلِيْدًا وَّلَبِثْتَ فِيْنَا مِنْ عُمُرِكَ سِنِيْنَ ۗ
qāla alam nurabbika fīnā walīdaw wa labiṡta fīnā min ‘umurika sinīn(a).
Artinya
Dia (Fir‘aun) menjawab, “Bukankah kami telah mengasuhmu dalam lingkungan (keluarga) kami, waktu engkau masih kanak-kanak dan engkau tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.
19 وَفَعَلْتَ فَعْلَتَكَ الَّتِيْ فَعَلْتَ وَاَنْتَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ
wa fa‘alta fa‘latakal-latī fa‘alta wa anta minal-kāfirīn(a).
Artinya
Dan engkau (Musa) telah melakukan (kesalahan dari) perbuatan yang telah engkau lakukan dan engkau termasuk orang yang tidak tahu berterima kasih.”
20 قَالَ فَعَلْتُهَآ اِذًا وَّاَنَا۠ مِنَ الضَّاۤلِّيْنَ
qāla fa‘altuhā iżaw wa ana minaḍ-ḍāllīn(a).
Artinya
Dia (Musa) berkata, “Aku telah melakukannya, dan ketika itu aku termasuk orang yang khilaf.
21 فَفَرَرْتُ مِنْكُمْ لَمَّا خِفْتُكُمْ فَوَهَبَ لِيْ رَبِّيْ حُكْمًا وَّجَعَلَنِيْ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ
fa farartu minkum lammā khiftukum fa wahaba lī rabbī ḥukmaw wa ja‘alanī minal-mursalīn(a).
Artinya
Lalu aku lari darimu karena aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku menganugerahkan ilmu kepadaku serta Dia menjadikan aku salah seorang di antara rasul-rasul.
22 وَتِلْكَ نِعْمَةٌ تَمُنُّهَا عَلَيَّ اَنْ عَبَّدْتَّ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ۗ
wa tilka ni‘matun tamunnuhā ‘alayya an ‘abbatta banī isrā'īl(a).
Artinya
Dan itulah kebaikan yang telah engkau berikan kepadaku, (sementara) itu engkau telah memperbudak Bani Israil.”
23 قَالَ فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ
qāla fir‘aunu wa mā rabbul-‘ālamīn(a).
Artinya
Fir‘aun bertanya, “Siapa Tuhan seluruh alam itu?”
24 قَالَ رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَاۗ اِنْ كُنْتُمْ مُّوْقِنِيْنَ
qāla rabbus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, in kuntum mūqinīn(a).
Artinya
Dia (Musa) menjawab, “Tuhan pencipta langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya (itulah Tuhanmu), jika kamu mempercayai-Nya.”
25 قَالَ لِمَنْ حَوْلَهٗٓ اَلَا تَسْتَمِعُوْنَ
qāla liman ḥaulahū alā tastami‘ūn(a).
Artinya
Dia (Fir‘aun) berkata kepada orang-orang di sekelilingnya, “Apakah kamu tidak mendengar (apa yang dikatakannya)?”
26 قَالَ رَبُّكُمْ وَرَبُّ اٰبَاۤىِٕكُمُ الْاَوَّلِيْنَ
qāla rabbukum wa rabbu ābā'ikumul-awwalīn(a).
Artinya
Dia (Musa) berkata, “(Dia) Tuhanmu dan juga Tuhan nenek moyangmu terdahulu.”
27 قَالَ اِنَّ رَسُوْلَكُمُ الَّذِيْٓ اُرْسِلَ اِلَيْكُمْ لَمَجْنُوْنٌ
qāla inna rasūlakumul-lażī ursila ilaikum lamajnūn(un).
Artinya
Dia (Fir‘aun) berkata, “Sungguh, Rasulmu yang diutus kepada kamu benar-benar orang gila.”
28 قَالَ رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَمَا بَيْنَهُمَاۗ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
qāla rabbul-masyriqi wal-magribi wa mā bainahumā, in kuntum ta‘qilūn(a).
Artinya
Dia (Musa) berkata, “(Dialah) Tuhan (yang menguasai) timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya; jika kamu mengerti.”
29 قَالَ لَىِٕنِ اتَّخَذْتَ اِلٰهًا غَيْرِيْ لَاَجْعَلَنَّكَ مِنَ الْمَسْجُوْنِيْنَ
qāla la'inittakhażta ilāhan gairī la'aj‘alannaka minal-masjūnīn(a).
Artinya
Dia (Fir‘aun) berkata, “Sungguh, jika engkau menyembah Tuhan selain aku, pasti aku masukkan engkau ke dalam penjara.”
30 قَالَ اَوَلَوْ جِئْتُكَ بِشَيْءٍ مُّبِيْنٍ
qāla awalau ji'tuka bisyai'im mubīn(in).
Artinya
Dia (Musa) berkata, “Apakah (engkau akan melakukan itu) sekalipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (bukti) yang nyata?”
31 قَالَ فَأْتِ بِهٖٓ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ
qāla fa'ti bihī in kunta minaṣ-ṣādiqīn(a).
Artinya
Dia (Fir‘aun) berkata, “Tunjukkan sesuatu (bukti yang nyata) itu, jika engkau termasuk orang yang benar!”
32 فَاَلْقٰى عَصَاهُ فَاِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُّبِيْنٌ ۚ
fa alqā ‘aṣāhu fa iżā hiya ṡu‘bānum mubīn(un).
Artinya
Maka dia (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba tongkat itu menjadi ular besar yang sebenarnya.
33 وَنَزَعَ يَدَهٗ فَاِذَا هِيَ بَيْضَاۤءُ لِلنّٰظِرِيْنَ ࣖ
wa naza‘a yadahū fa iżā hiya baiḍā'u lin-nāẓirīn(a).
Artinya
Dan dia mengeluarkan tangannya (dari dalam bajunya), tiba-tiba tangan itu menjadi putih (bercahaya) bagi orang-orang yang melihatnya.
34 قَالَ لِلْمَلَاِ حَوْلَهٗٓ اِنَّ هٰذَا لَسٰحِرٌ عَلِيْمٌ ۙ
qāla lil-mala'i ḥaulahū inna hāżā lasāḥirun ‘alīm(un).
Artinya
Dia (Fir‘aun) berkata kepada para pemuka di sekelilingnya, “Sesungguhnya dia (Musa) ini pasti seorang pesihir yang pandai,
35 يُّرِيْدُ اَنْ يُّخْرِجَكُمْ مِّنْ اَرْضِكُمْ بِسِحْرِهٖۖ فَمَاذَا تَأْمُرُوْنَ
yurīdu ay yukhrijakum min arḍikum bisiḥrih(ī), fa māżā ta'murūn(a).
Artinya
dia hendak mengusir kamu dari negerimu dengan sihirnya; karena itu apakah yang kamu sarankan?”
36 قَالُوْٓا اَرْجِهْ وَاَخَاهُ وَابْعَثْ فِى الْمَدَاۤىِٕنِ حٰشِرِيْنَ ۙ
qālū arjih wa akhāhu wab‘aṡ fil-madā'ini ḥāsyirīn(a).
Artinya
Mereka menjawab, “Tahanlah (untuk sementara) dia dan saudaranya, dan utuslah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan (pesihir),
37 يَأْتُوْكَ بِكُلِّ سَحَّارٍ عَلِيْمٍ
ya'tūka bikulli saḥḥārin ‘alīm(in).
Artinya
niscaya mereka akan mendatangkan semua pesihir yang pandai kepadamu.”
38 فَجُمِعَ السَّحَرَةُ لِمِيْقَاتِ يَوْمٍ مَّعْلُوْمٍ ۙ
fa jumi‘as-saḥaratu limīqāti yaumim ma‘lūm(in).
Artinya
Lalu dikumpulkanlah para pesihir pada waktu (yang ditetapkan) pada hari yang telah ditentukan,
39 وَّقِيْلَ لِلنَّاسِ هَلْ اَنْتُمْ مُّجْتَمِعُوْنَ ۙ
wa qīla lin-nāsi hal antum mujtami‘ūn(a).
Artinya
dan diumumkan kepada orang banyak, “Berkumpullah kamu semua,
40 لَعَلَّنَا نَتَّبِعُ السَّحَرَةَ اِنْ كَانُوْا هُمُ الْغٰلِبِيْنَ
la‘allanā nattabi‘us-saḥarata in kānū humul-gālibīn(a).
Artinya
agar kita mengikuti para pesihir itu, jika mereka yang menang.”
41 فَلَمَّا جَاۤءَ السَّحَرَةُ قَالُوْا لِفِرْعَوْنَ اَىِٕنَّ لَنَا لَاَجْرًا اِنْ كُنَّا نَحْنُ الْغٰلِبِيْنَ
falammā jā'as-saḥaratu qālū lifir‘auna a'inna lanā la'ajran in kunnā naḥnul-gālibīn(a).
Artinya
Maka ketika para pesihir datang, mereka berkata kepada Fir‘aun, “Apakah kami benar-benar akan mendapat imbalan yang besar jika kami yang menang?”
42 قَالَ نَعَمْ وَاِنَّكُمْ اِذًا لَّمِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ
qāla na‘am wa innakum iżal laminal-muqarrabīn(a).
Artinya
Dia (Fir‘aun) menjawab, “Ya, dan bahkan kamu pasti akan mendapat kedudukan yang dekat (kepadaku).”
43 قَالَ لَهُمْ مُّوْسٰٓى اَلْقُوْا مَآ اَنْتُمْ مُّلْقُوْنَ
qāla lahum mūsā alqū mā antum mulqūn(a).
Artinya
Dia (Musa) berkata kepada mereka, “Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan.”
44 فَاَلْقَوْا حِبَالَهُمْ وَعِصِيَّهُمْ وَقَالُوْا بِعِزَّةِ فِرْعَوْنَ اِنَّا لَنَحْنُ الْغٰلِبُوْنَ
fa alqau ḥibālahum wa ‘iṣiyyahum wa qālū bi‘izzati fir‘auna innā lanaḥnul-gālibūn(a).
Artinya
Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka seraya berkata, “Demi kekuasaan Fir‘aun, pasti kamilah yang akan menang.”
45 فَاَلْقٰى مُوْسٰى عَصَاهُ فَاِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُوْنَ ۚ
fa alqā mūsā ‘aṣāhu fa iżā hiya talqafu mā ya'fikūn(a).
Artinya
Kemudian Musa melemparkan tongkatnya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.
46 فَاُلْقِيَ السَّحَرَةُ سٰجِدِيْنَ ۙ
fa ulqiyas-saḥaratu sājidīn(a).
Artinya
Maka menyungkurlah para pesihir itu, bersujud.
47 قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۙ
qālū āmannā birabbil-‘ālamīn(a).
Artinya
Mereka berkata, “Kami beriman kepada Tuhan seluruh alam,
48 رَبِّ مُوْسٰى وَهٰرُوْنَ
rabbi mūsā wa hārūn(a).
Artinya
(yaitu) Tuhannya Musa dan Harun.”
49 قَالَ اٰمَنْتُمْ لَهٗ قَبْلَ اَنْ اٰذَنَ لَكُمْۚ اِنَّهٗ لَكَبِيْرُكُمُ الَّذِيْ عَلَّمَكُمُ السِّحْرَۚ فَلَسَوْفَ تَعْلَمُوْنَ ەۗ لَاُقَطِّعَنَّ اَيْدِيَكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ مِّنْ خِلَافٍ وَّلَاُصَلِّبَنَّكُمْ اَجْمَعِيْنَۚ
qāla āmantum lahū qabla an āżana lakum, innahū lakabīrukumul-lażī ‘allamakumus-siḥr(a), fa lasaufa ta‘lamūn(a), la'uqaṭṭi‘anna aidiyakum wa arjulakum min khilāfiw wa la'uṣallibannakum ajma'īn(a).
Artinya
Dia (Fir‘aun) berkata, “Mengapa kamu beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Nanti kamu pasti akan tahu (akibat perbuatanmu). Pasti akan kupotong tangan dan kakimu bersilang dan sungguh, akan kusalib kamu semuanya.”
50 قَالُوْا لَا ضَيْرَ ۖاِنَّآ اِلٰى رَبِّنَا مُنْقَلِبُوْنَ ۚ
qālū lā ḍair(a), innā ilā rabbinā munqalibūn(a).
Artinya
Mereka berkata, “Tidak ada yang kami takutkan, karena kami akan kembali kepada Tuhan kami.
51 اِنَّا نَطْمَعُ اَنْ يَّغْفِرَ لَنَا رَبُّنَا خَطٰيٰنَآ اَنْ كُنَّآ اَوَّلَ الْمُؤْمِنِيْنَ ۗ ࣖ
innā naṭma‘u ay yagfira lanā rabbunā khaṭāyānā an kunnā awwalal-mu'minīn(a).
Artinya
Sesungguhnya kami sangat menginginkan sekiranya Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami menjadi orang yang pertama-tama beriman.”
52 ۞ وَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰىٓ اَنْ اَسْرِ بِعِبَادِيْٓ اِنَّكُمْ مُّتَّبَعُوْنَ
wa auḥainā ilā mūsā an asri bi‘ibādī innakum muttaba‘ūn(a).
Artinya
Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa, “Pergilah pada malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israil), sebab pasti kamu akan dikejar.”
53 فَاَرْسَلَ فِرْعَوْنُ فِى الْمَدَاۤىِٕنِ حٰشِرِيْنَ ۚ
fa arsala fir‘aunu fil-madā'ini ḥāsyirīn(a).
Artinya
Kemudian Fir‘aun mengirimkan orang ke kota-kota (untuk mengumpulkan bala tentaranya).
54 اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ لَشِرْذِمَةٌ قَلِيْلُوْنَۙ
inna hā'ulā'i lasyirzimatun qalīlūn(a).
Artinya
(Fir‘aun berkata), “Sesungguhnya mereka (Bani Israil) hanya sekelompok kecil,
55 وَاِنَّهُمْ لَنَا لَغَاۤىِٕظُوْنَ ۙ
wa innahum lanā lagā'iẓūn(a).
Artinya
dan sesungguhnya mereka telah berbuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita,
56 وَاِنَّا لَجَمِيْعٌ حٰذِرُوْنَ ۗ
wa innā lajamī‘un ḥāżirūn(a).
Artinya
dan sesungguhnya kita semua tanpa kecuali harus selalu waspada.”
57 فَاَخْرَجْنٰهُمْ مِّنْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍ ۙ
fa akhrajnāhum min jannātiw wa ‘uyūn(in).
Artinya
Kemudian, Kami keluarkan mereka (Fir‘aun dan kaumnya) dari taman-taman dan mata air,
58 وَّكُنُوْزٍ وَّمَقَامٍ كَرِيْمٍ ۙ
wa kunūziw wa maqāmin karīm(in).
Artinya
dan (dari) harta kekayaan dan kedudukan yang mulia,
59 كَذٰلِكَۚ وَاَوْرَثْنٰهَا بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ۗ
każālik(a), wa auraṡnāhā banī isrā'īl(a).
Artinya
demikianlah, dan Kami anugerahkan semuanya (itu) kepada Bani Israil.
60 فَاَتْبَعُوْهُمْ مُّشْرِقِيْنَ
fa atba‘ūhum musyriqīn(a).
Artinya
Lalu (Fir‘aun dan bala tentaranya) dapat menyusul mereka pada waktu matahari terbit.
61 فَلَمَّا تَرٰۤءَا الْجَمْعٰنِ قَالَ اَصْحٰبُ مُوْسٰٓى اِنَّا لَمُدْرَكُوْنَ ۚ
falammā tarā'al-jam‘āni qāla aṣḥābu mūsā innā lamudrakūn(a).
Artinya
Maka ketika kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa, “Kita benar-benar akan tersusul.”
62 قَالَ كَلَّا ۗاِنَّ مَعِيَ رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِ
qāla kallā, inna ma‘iya rabbī sayahdīn(i).
Artinya
Dia (Musa) menjawab, “Sekali-kali tidak akan (tersusul); sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.”
63 فَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنِ اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْبَحْرَۗ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيْمِ ۚ
fa auḥainā ilā mūsā aniḍrib bi‘aṣākal-baḥr(a), fanfalaqa fa kāna kullu firqin kaṭ-ṭaudil ‘aẓīm(i).
Artinya
Lalu Kami wahyukan kepada Musa, “Pukullah laut itu dengan tongkatmu.” Maka terbelahlah lautan itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar.
64 وَاَزْلَفْنَا ثَمَّ الْاٰخَرِيْنَ ۚ
wa azlafnā ṡammal-ākharīn(a).
Artinya
Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain.
65 وَاَنْجَيْنَا مُوْسٰى وَمَنْ مَّعَهٗٓ اَجْمَعِيْنَ ۚ
wa anjainā mūsā wa mam ma‘ahū ajma‘īn(a).
Artinya
Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang bersamanya.
66 ثُمَّ اَغْرَقْنَا الْاٰخَرِيْنَ ۗ
Ṡumma agraqnal-ākharīn(a).
Artinya
Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain.
67 اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً ۗوَمَا كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
inna fī żālika la'āyah(tan), wa mā kāna akṡaruhum mu'minīn(a).
Artinya
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
68 وَاِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ
wa inna rabbaka lahuwal-‘azīzur-raḥīm(u).
Artinya
Dan sesungguhnya Tuhanmu Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
69 وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ اِبْرٰهِيْمَ ۘ
watlu ‘alaihim naba'a ibrāhīm(a).
Artinya
Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim.
70 اِذْ قَالَ لِاَبِيْهِ وَقَوْمِهٖ مَا تَعْبُدُوْنَ
iż qāla li'abīhi wa qaumihī mā ta‘budūn(a).
Artinya
Ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Apakah yang kamu sembah?”
71 قَالُوْا نَعْبُدُ اَصْنَامًا فَنَظَلُّ لَهَا عٰكِفِيْنَ
qālū na‘budu aṣnāman fa naẓallu lahā ‘ākifīn(a).
Artinya
Mereka menjawab, “Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya.”
72 قَالَ هَلْ يَسْمَعُوْنَكُمْ اِذْ تَدْعُوْنَ ۙ
qāla hal yasma‘ūnakum iż tad‘ūn(a).
Artinya
Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah mereka mendengarmu ketika kamu berdoa (kepadanya)?
73 اَوْ يَنْفَعُوْنَكُمْ اَوْ يَضُرُّوْنَ
au yanfa‘ūnakum au yaḍurrūn(a).
Artinya
Atau (dapatkah) mereka memberi manfaat atau mencelakakan kamu?”
74 قَالُوْا بَلْ وَجَدْنَآ اٰبَاۤءَنَا كَذٰلِكَ يَفْعَلُوْنَ
qālū bal wajadnā ābā'anā każālika yaf‘alūn(a).
Artinya
Mereka menjawab, “Tidak, tetapi kami dapati nenek moyang kami berbuat begitu.”
75 قَالَ اَفَرَءَيْتُمْ مَّا كُنْتُمْ تَعْبُدُوْنَ ۙ
qāla afa ra'aitum mā kuntum ta‘budūn(a).
Artinya
Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah kamu memperhatikan apa yang kamu sembah,
76 اَنْتُمْ وَاٰبَاۤؤُكُمُ الْاَقْدَمُوْنَ ۙ
antum wa ābā'ukumul-aqdamūn(a).
Artinya
kamu dan nenek moyang kamu yang terdahulu?
77 فَاِنَّهُمْ عَدُوٌّ لِّيْٓ اِلَّا رَبَّ الْعٰلَمِيْنَ ۙ
fa innahum ‘aduwwul lī illā rabbal-‘ālamīn(a).
Artinya
Sesungguhnya mereka (apa yang kamu sembah) itu musuhku, lain halnya Tuhan seluruh alam,
78 الَّذِيْ خَلَقَنِيْ فَهُوَ يَهْدِيْنِ ۙ
allażī khalaqanī fa huwa yahdīn(i).
Artinya
(yaitu) Yang telah menciptakan aku, maka Dia yang memberi petunjuk kepadaku,
79 وَالَّذِيْ هُوَ يُطْعِمُنِيْ وَيَسْقِيْنِ ۙ
wal-lażī huwa yuṭ‘imunī wa yasqīn(i).
Artinya
dan Yang memberi makan dan minum kepadaku;
80 وَاِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ ۙ
wa iżā mariḍtu fa huwa yasyfīn(i).
Artinya
dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku,
81 وَالَّذِيْ يُمِيْتُنِيْ ثُمَّ يُحْيِيْنِ ۙ
wal-lażī yumītunī ṡumma yuḥyīn(i).
Artinya
dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),
82 وَالَّذِيْٓ اَطْمَعُ اَنْ يَّغْفِرَ لِيْ خَطِيْۤـَٔتِيْ يَوْمَ الدِّيْنِ ۗ
wal-lażī aṭma‘u ay yagfira lī khaṭī'atī yaumad-dīn(i).
Artinya
dan Yang sangat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari Kiamat.”
83 رَبِّ هَبْ لِيْ حُكْمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ ۙ
rabbi hab lī ḥukmaw wa alḥiqnī biṣ-ṣāliḥīn(a).
Artinya
Ibrahim berdoa), “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,
84 وَاجْعَلْ لِّيْ لِسَانَ صِدْقٍ فِى الْاٰخِرِيْنَ ۙ
waj‘al lī lisāna ṣidqin fil-ākhirīn(a).
Artinya
dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian,
85 وَاجْعَلْنِيْ مِنْ وَّرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيْمِ ۙ
waj‘alnī miw waraṡati janatin na‘īm(i).
Artinya
dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan,
86 وَاغْفِرْ لِاَبِيْٓ اِنَّهٗ كَانَ مِنَ الضَّاۤلِّيْنَ ۙ
wagfir li'abī innahū kāna minaḍ-ḍāllīn(a).
Artinya
dan ampunilah ayahku, sesungguhnya dia termasuk orang yang sesat,
87 وَلَا تُخْزِنِيْ يَوْمَ يُبْعَثُوْنَۙ
wa lā tukhzinī yauma yub‘aṡūn(a).
Artinya
dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan,
88 يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَّلَا بَنُوْنَ ۙ
yauma lā yanfa‘u māluw wa lā banūn(a).
Artinya
(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna,
89 اِلَّا مَنْ اَتَى اللّٰهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ ۗ
illā man atallāha biqalbin salīm(in).
Artinya
kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,
90 وَاُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِيْنَ ۙ
wa uzlifatil-jannatu lil-muttaqīn(a).
Artinya
dan surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa,
91 وَبُرِّزَتِ الْجَحِيْمُ لِلْغَاوِيْنَ ۙ
wa burrizatil-jaḥīmu lil-gāwīn(a).
Artinya
dan neraka Jahim diperlihatkan dengan jelas kepada orang-orang yang sesat,”
92 وَقِيْلَ لَهُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْبُدُوْنَ ۙ
wa qīla lahum ainamā kuntum ta‘budūn(a).
Artinya
dan dikatakan kepada mereka, “Di mana berhala-berhala yang dahulu kamu sembah,
93 مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗهَلْ يَنْصُرُوْنَكُمْ اَوْ يَنْتَصِرُوْنَ ۗ
min dūnillāh(i), hal yanṣurūnakum au yantaṣirūn(a).
Artinya
selain Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?”
94 فَكُبْكِبُوْا فِيْهَا هُمْ وَالْغَاوٗنَ ۙ
fa kubkibū fīhā hum wal-gāwūn(a).
Artinya
Maka mereka (sesembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama orang-orang yang sesat,
95 وَجُنُوْدُ اِبْلِيْسَ اَجْمَعُوْنَ ۗ
wa junūdu iblīsa ajma‘ūn(a).
Artinya
dan bala tentara Iblis semuanya.
96 قَالُوْا وَهُمْ فِيْهَا يَخْتَصِمُوْنَ
qālū wa hum fīhā yakhtaṣimūn(a).
Artinya
Mereka berkata sambil bertengkar di dalamnya (neraka),
97 تَاللّٰهِ اِنْ كُنَّا لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ۙ
tallāhi in kunnā lafī ḍalālim mubīn(in).
Artinya
”Demi Allah, sesungguhnya kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata,
98 اِذْ نُسَوِّيْكُمْ بِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
iż nusawwīkum birabbil-‘ālamīn(a).
Artinya
karena kita mempersamakan kamu (berhala-berhala) dengan Tuhan seluruh alam.
99 وَمَآ اَضَلَّنَآ اِلَّا الْمُجْرِمُوْنَ
wa mā aḍallanā illal-mujrimūn(a).
Artinya
Dan tidak ada yang menyesatkan kita kecuali orang-orang yang berdosa.
100 فَمَا لَنَا مِنْ شٰفِعِيْنَ ۙ
famā lanā min syāfi‘īn(a).
Artinya
Maka sehingga (sekarang) kita tidak mempunyai pemberi syafaat (penolong),
101 وَلَا صَدِيْقٍ حَمِيْمٍ
wa lā ṣadīqin ḥamīm(in).
Artinya
dan tidak pula mempunyai teman yang akrab,
102 فَلَوْ اَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَكُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ
falau anna lanā karratan fa nakūna minal-mu'minīn(a).
Artinya
Maka seandainya kita dapat kembali (ke dunia) niscaya kita menjadi orang-orang yang beriman.”
103 اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً ۗوَمَا كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
inna fī żālika la'āyah(tan), wa mā kāna akṡaruhum mu'minīn(a).
Artinya
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
104 وَاِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ
wa inna rabbaka lahuwal-‘azīzur-raḥīm(u).
Artinya
Dan sungguh, Tuhanmu benar-benar Dialah Mahaperkasa, Maha Penyayang.
105 كَذَّبَتْ قَوْمُ نُوْحِ ِۨالْمُرْسَلِيْنَ ۚ
każżabat qaumu nūḥinil-mursalīn(a).
Artinya
Kaum Nuh telah mendustakan para rasul.
106 اِذْ قَالَ لَهُمْ اَخُوْهُمْ نُوْحٌ اَلَا تَتَّقُوْنَ ۚ
iż qāla lahum akhūhum nūḥun alā tattaqūn(a).
Artinya
Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
107 اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ ۙ
innī lakum rasūlun amīn(un).
Artinya
Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
108 فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِۚ
fattaqullāha wa aṭī‘ūn(i).
Artinya
Maka bertakwalah kamu kepada Allah dan taatlah kepadaku.
109 وَمَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍۚ اِنْ اَجْرِيَ اِلَّا عَلٰى رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۚ
wa mā as'alukum ‘alaihi min ajr(in), in ajriya illā ‘alā rabbil-‘ālamīn(a).
Artinya
Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.
110 فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ
fattaqullāha wa aṭī‘ūn(i).
Artinya
Maka bertakwalah kamu kepada Allah dan taatlah kepadaku.”
111 ۞ قَالُوْٓا اَنُؤْمِنُ لَكَ وَاتَّبَعَكَ الْاَرْذَلُوْنَ ۗ
qālū anu'minu laka wattaba‘akal-arżalūn(a).
Artinya
Mereka berkata, “Apakah kami harus beriman kepadamu, padahal pengikut-pengikutmu orang-orang yang hina?”
112 قَالَ وَمَا عِلْمِيْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۚ
qāla wa mā ‘ilmī bimā kānū ya‘malūn(a).
Artinya
Dia (Nuh) menjawab, “Tidak ada pengetahuanku tentang apa yang mereka kerjakan.
113 اِنْ حِسَابُهُمْ اِلَّا عَلٰى رَبِّيْ لَوْ تَشْعُرُوْنَ ۚ
in ḥisābuhum illā ‘alā rabbī lau tasy‘urūn(a).
Artinya
Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, jika kamu menyadari.
114 وَمَآ اَنَا۠ بِطَارِدِ الْمُؤْمِنِيْنَ ۚ
wa mā ana biṭāridil-mu'minīn(a).
Artinya
Dan aku tidak akan mengusir orang-orang yang beriman.
115 اِنْ اَنَا۠ اِلَّا نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ ۗ
in ana illā nażīrum mubīn(un).
Artinya
Aku (ini) hanyalah pemberi peringatan yang jelas.”
116 قَالُوْا لَىِٕنْ لَّمْ تَنْتَهِ يٰنُوْحُ لَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْمَرْجُوْمِيْنَۗ
qālū la'illam tantahi yā nūḥu latakūnanna minal-marjūmīn(a).
Artinya
Mereka berkata, “Wahai Nuh! Sungguh, jika engkau tidak (mau) berhenti, niscaya engkau termasuk orang yang dirajam (dilempari batu sampai mati).”
117 قَالَ رَبِّ اِنَّ قَوْمِيْ كَذَّبُوْنِۖ
qāla rabbi inna qaumī każżabūn(i).
Artinya
Dia (Nuh) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh kaumku telah mendustakan aku;
118 فَافْتَحْ بَيْنِيْ وَبَيْنَهُمْ فَتْحًا وَّنَجِّنِيْ وَمَنْ مَّعِيَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ
faftaḥ bainī wa bainahum fatḥaw wa najjinī wa mam ma‘iya minal-mu'minīn(a).
Artinya
maka berilah keputusan antara aku dengan mereka, dan selamatkanlah aku dan mereka yang beriman bersamaku.”
119 فَاَنْجَيْنٰهُ وَمَنْ مَّعَهٗ فِى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِ
fa anjaināhu wa mam ma‘ahū fil-fulkil-masyḥūn(i).
Artinya
Kemudian Kami menyelamatkannya Nuh dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal yang penuh muatan.
120 ثُمَّ اَغْرَقْنَا بَعْدُ الْبَاقِيْنَ
Ṡumma agraqnā ba‘dul-bāqīn(a).
Artinya
Kemudian setelah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal.
121 اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً ۗوَمَا كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
inna fī żālika la'āyah(tan), wa mā kāna akṡaruhum mu'minīn(a).
Artinya
Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
122 وَاِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ
wa inna rabbaka lahuwal-‘azīzur-raḥīm(u).
Artinya
Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
123 كَذَّبَتْ عَادُ ِۨالْمُرْسَلِيْنَ ۖ
każżabat ‘ādunil-mursalīn(a).
Artinya
(Kaum) ‘Ad telah mendustakan para rasul.
124 اِذْ قَالَ لَهُمْ اَخُوْهُمْ هُوْدٌ اَلَا تَتَّقُوْنَ ۚ
iż qāla lahum akhūhum hūdun alā tattaqūn(a).
Artinya
Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
125 اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ ۙ
innī lakum rasūlun amīn(un).
Artinya
Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
126 فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ۚ
fattaqullāha wa aṭī‘ūn(i).
Artinya
karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
127 وَمَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍۚ اِنْ اَجْرِيَ اِلَّا عَلٰى رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ
wa mā as'alukum ‘alaihi min ajr(in), in ajriya illā ‘alā rabbil-‘ālamīn(a).
Artinya
Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.
128 اَتَبْنُوْنَ بِكُلِّ رِيْعٍ اٰيَةً تَعْبَثُوْنَ ۙ
atabnūna bikulli rī‘in āyatan ta‘baṡūn(a).
Artinya
Apakah kamu mendirikan istana-istana pada setiap tanah yang tinggi untuk kemegahan tanpa ditempati,
129 وَتَتَّخِذُوْنَ مَصَانِعَ لَعَلَّكُمْ تَخْلُدُوْنَۚ
wa tattakhiżūna maṣāni‘a la‘allakum takhludūn(a).
Artinya
dan kamu membuat benteng-benteng dengan harapan kamu hidup kekal?
130 وَاِذَا بَطَشْتُمْ بَطَشْتُمْ جَبَّارِيْنَۚ
wa iżā baṭasytum baṭasytum jabbārīn(a).
Artinya
Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu lakukan secara kejam dan bengis.
131 فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِۚ
fattaqullāha wa aṭī‘ūn(i).
Artinya
Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku,
132 وَاتَّقُوا الَّذِيْٓ اَمَدَّكُمْ بِمَا تَعْلَمُوْنَ ۚ
wattaqul-lażī amaddakum bimā ta‘lamūn(a).
Artinya
dan tetaplah kamu bertakwa kepada-Nya yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui.
133 اَمَدَّكُمْ بِاَنْعَامٍ وَّبَنِيْنَۙ
amaddakum bi'an‘āmiw wa banīn(a).
Artinya
Dia (Allah) telah menganugerahkan kepadamu hewan ternak dan anak-anak,
134 وَجَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۚ
wa jannātiw wa ‘uyūn(in).
Artinya
dan kebun-kebun, dan mata air,
135 اِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ ۗ
innī akhāfu ‘alaikum ‘ażāba yaumin ‘aẓīm(in).
Artinya
sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar.”
136 قَالُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْنَآ اَوَعَظْتَ اَمْ لَمْ تَكُنْ مِّنَ الْوٰعِظِيْنَ ۙ
qālū sawā'un ‘alainā awa‘aẓta am lam takum minal-wā‘iẓīn(a).
Artinya
Mereka menjawab, “Sama saja bagi kami, apakah engkau memberi nasihat atau tidak memberi nasihat,
137 اِنْ هٰذَآ اِلَّا خُلُقُ الْاَوَّلِيْنَ ۙ
in hāżā illā khuluqul-awwalīn(a).
Artinya
(agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang-orang terdahulu,
138 وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِيْنَ ۚ
wa mā naḥnu bimu‘ażżabīn(a).
Artinya
dan kami (sama sekali) tidak akan diazab.”
139 فَكَذَّبُوْهُ فَاَهْلَكْنٰهُمْۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً ۗوَمَا كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
fa każżabūhu fa ahlaknāhum, inna fī żālika la'āyah(tan), wa mā kāna akṡaruhum mu'minīn(a).
Artinya
Maka mereka mendustakannya (Hud), lalu Kami binasakan mereka. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
140 وَاِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ
wa inna rabbaka lahuwal-‘azīzur-raḥīm(u).
Artinya
Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
141 كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ الْمُرْسَلِيْنَ ۖ
każżabat ṡamūdul-mursalīn(a).
Artinya
Kaum Samud telah mendustakan para rasul.
142 اِذْ قَالَ لَهُمْ اَخُوْهُمْ صٰلِحٌ اَلَا تَتَّقُوْنَ ۚ
iż qāla lahum akhūhum ṣāliḥun alā tattaqūn(a).
Artinya
Ketika saudara mereka Saleh berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
143 اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ ۙ
innī lakum rasūlun amīn(un).
Artinya
Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
144 فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ۚ
fattaqullāha wa aṭī‘ūn(i).
Artinya
karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
145 وَمَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍۚ اِنْ اَجْرِيَ اِلَّا عَلٰى رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ
wa mā as'alukum ‘alaihi min ajr(in), in ajriya illā ‘alā rabbil-‘ālamīn(a).
Artinya
Dan aku tidak meminta sesuatu imbalan kepadamu atas ajakan itu, imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.
146 اَتُتْرَكُوْنَ فِيْ مَا هٰهُنَآ اٰمِنِيْنَ ۙ
atutrakūna fīmā hāhunā āminīn(a).
Artinya
Apakah kamu (mengira) akan dibiarkan tinggal di sini (di negeri kamu ini) dengan aman,
147 فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍ ۙ
fī jannātiw wa ‘uyūn(in).
Artinya
di dalam kebun-kebun dan mata air,
148 وَّزُرُوْعٍ وَّنَخْلٍ طَلْعُهَا هَضِيْمٌ ۚ
wa zurū‘iw wa nakhlin ṭal‘uhā haḍīm(un).
Artinya
dan tanaman-tanaman dan pohon-pohon kurma yang mayangnya lembut.
149 وَتَنْحِتُوْنَ مِنَ الْجِبَالِ بُيُوْتًا فٰرِهِيْنَ
wa tanḥitūna minal-jibāli buyūtan fārihīn(a).
Artinya
Dan kamu pahat dengan terampil sebagian gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah;
150 فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ۚ
fattaqullāha wa aṭī‘ūn(i).
Artinya
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;
151 وَلَا تُطِيْعُوْٓا اَمْرَ الْمُسْرِفِيْنَ ۙ
wa lā tuṭī‘ū amral-musrifīn(a).
Artinya
dan janganlah kamu menaati perintah orang-orang yang melampaui batas,
152 الَّذِيْنَ يُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ وَلَا يُصْلِحُوْنَ
allażīna yufsidūna fil-arḍi wa lā yaṣliḥūn(a).
Artinya
yang berbuat kerusakan di bumi dan tidak mengadakan perbaikan.”
153 قَالُوْٓا اِنَّمَآ اَنْتَ مِنَ الْمُسَحَّرِيْنَ ۙ
qālū innamā anta minal-musaḥḥarīn(a).
Artinya
Mereka berkata, “Sungguh, engkau hanyalah termasuk orang yang kena sihir;
154 مَآ اَنْتَ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَاۙ فَأْتِ بِاٰيَةٍ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ
mā anta illā basyarum miṡlunā, fa'ti bi'āyatin in kunta minaṣ-ṣādiqīn(a).
Artinya
engkau hanyalah manusia seperti kami; maka datangkanlah sesuatu mukjizat jika engkau termasuk orang yang benar.”
155 قَالَ هٰذِهٖ نَاقَةٌ لَّهَا شِرْبٌ وَّلَكُمْ شِرْبُ يَوْمٍ مَّعْلُوْمٍ ۚ
qāla hāżihī nāqatul lahā syirbuw wa lakum syirbu yaumim ma‘lūm(in).
Artinya
Dia (Saleh) menjawab, “Ini seekor unta betina, yang berhak mendapatkan (giliran) minum, dan kamu juga berhak mendapatkan minum pada hari yang ditentukan.
156 وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَظِيْمٍ
wa lā tamassūhā bisū'in fa ya'khużakum ‘ażābu yaumin ‘aẓīm(in).
Artinya
Dan jangan kamu menyentuhnya (unta itu) dengan sesuatu kejahatan, nanti kamu akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat.”
157 فَعَقَرُوْهَا فَاَصْبَحُوْا نٰدِمِيْنَ ۙ
fa ‘aqarūhā fa aṣbaḥū nādimīn(a).
Artinya
Kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka merasa menyesal,
158 فَاَخَذَهُمُ الْعَذَابُۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً ۗوَمَا كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
fa akhażahumul-‘ażāb(u), inna fī żālika la'āyah(tan), wa mā kāna akṡaruhum mu'minīn(a).
Artinya
maka mereka ditimpa azab. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
159 وَاِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ
wa inna rabbaka lahuwal-‘azīzur-raḥīm(u).
Artinya
Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
160 كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوْطِ ِۨالْمُرْسَلِيْنَ ۖ
każżabat qaumu lūṭinil-mursalīn(a).
Artinya
Kaum Lut telah mendustakan para rasul,
161 اِذْ قَالَ لَهُمْ اَخُوْهُمْ لُوْطٌ اَلَا تَتَّقُوْنَ ۚ
iż qāla lahum akhūhum lūṭun alā tattaqūn(a).
Artinya
ketika saudara mereka Lut berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?”
162 اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ ۙ
innī lakum rasūlun amīn(un).
Artinya
Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
163 فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ۚ
fattaqullāha wa aṭī‘ūn(i).
Artinya
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
164 وَمَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍ اِنْ اَجْرِيَ اِلَّا عَلٰى رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ
wa mā as'alukum ‘alaihi min ajrin in ajriya illā ‘alā rabbil-‘ālamīn(a).
Artinya
Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.
165 اَتَأْتُوْنَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعٰلَمِيْنَ ۙ
ata'tūnaż-żukrāna minal-‘ālamīn(a).
Artinya
Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia (berbuat homoseks),
166 وَتَذَرُوْنَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِّنْ اَزْوَاجِكُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُوْنَ
wa tażarūna mā khalaqa lakum rabbukum min azwājikum, bal antum qamun ‘ādūn(a).
Artinya
dan kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istri kamu? Kamu (memang) orang-orang yang melampaui batas.”
167 قَالُوْا لَىِٕنْ لَّمْ تَنْتَهِ يٰلُوْطُ لَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُخْرَجِيْنَ
qālū la'illam tantahi yā lūṭu latakūnanna minal-mukhrajīn(a).
Artinya
Mereka menjawab, “Wahai Lut! Jika engkau tidak berhenti, engkau termasuk orang-orang yang terusir.”
168 قَالَ اِنِّيْ لِعَمَلِكُمْ مِّنَ الْقَالِيْنَ ۗ
qāla innī li‘amalikum minal-qālīn(a).
Artinya
Dia (Lut) berkata, “Aku sungguh benci kepada perbuatanmu.”
169 رَبِّ نَجِّنِيْ وَاَهْلِيْ مِمَّا يَعْمَلُوْنَ
rabbi najjinī wa ahlī mimmā ya‘malūn(a).
Artinya
(Lut berdoa), “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dan keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.”
170 فَنَجَّيْنٰهُ وَاَهْلَهٗٓ اَجْمَعِيْنَ ۙ
fa najjaināhu wa ahlahū ajma‘īn(a).
Artinya
Lalu Kami selamatkan dia bersama keluarganya semua,
171 اِلَّا عَجُوْزًا فِى الْغٰبِرِيْنَ ۚ
illā ‘ajūzan fil-gābirīn(a).
Artinya
kecuali seorang perempuan tua (istrinya), yang termasuk dalam golongan yang tinggal.
172 ثُمَّ دَمَّرْنَا الْاٰخَرِيْنَ ۚ
Ṡumma dammarnal-ākharīn(a).
Artinya
Kemudian Kami binasakan yang lain.
173 وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًاۚ فَسَاۤءَ مَطَرُ الْمُنْذَرِيْنَ
wa amṭarnā ‘alaihim maṭarā(n), fa sā'a maṭarul-munżarīn(a).
Artinya
Dan Kami hujani mereka (dengan hujan batu), maka betapa buruk hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu.
174 اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً ۗوَمَا كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
inna fī żālika la'āyah(tan), wa mā kāna akṡaruhum mu'minīn(a).
Artinya
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
175 وَاِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ
wa inna rabbaka lahuwal-‘azīzur-raḥīm(u).
Artinya
Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
176 كَذَّبَ اَصْحٰبُ لْـَٔيْكَةِ الْمُرْسَلِيْنَ ۖ
każżaba aṣḥābul-aikatil-mursalīn(a).
Artinya
Penduduk Aikah telah mendustakan para rasul;
177 اِذْ قَالَ لَهُمْ شُعَيْبٌ اَلَا تَتَّقُوْنَ ۚ
iż qāla lahum syu‘aibun alā tattaqūn(a).
Artinya
ketika Syuaib berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
178 اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ ۙ
innī lakum rasūlun amīn(un).
Artinya
Sungguh, aku adalah rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
179 فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ۚ
fattaqullāha wa aṭī‘ūn(i).
Artinya
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;
180 وَمَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍ اِنْ اَجْرِيَ اِلَّا عَلٰى رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ
wa mā as'alukum ‘alaihi min ajrin in ajriya illā ‘alā rabbil-‘ālamīn(a).
Artinya
Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.
181 ۞ اَوْفُوا الْكَيْلَ وَلَا تَكُوْنُوْا مِنَ الْمُخْسِرِيْنَ ۚ
auful-kaila wa lā takūnū minal-mukhsirīn(a).
Artinya
Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu merugikan orang lain.
182 وَزِنُوْا بِالْقِسْطَاسِ الْمُسْتَقِيْمِ ۚ
wazinū bil-qisṭāsil-mustaqīm(i).
Artinya
Dan timbanglah dengan timbangan yang benar.
183 وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ اَشْيَاۤءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ ۚ
wa lā tabkhasun-nāsa asy-yā'ahum wa lā ta‘ṡau fil-arḍi mufsidīn(a).
Artinya
Dan janganlah kamu merugikan manusia dengan mengurangi hak-haknya dan janganlah membuat kerusakan di bumi;
184 وَاتَّقُوا الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالْجِبِلَّةَ الْاَوَّلِيْنَ ۗ
wattaqul-lażī khalaqakum wal-jibillatal-awwalīn(a).
Artinya
dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang terdahulu.”
185 قَالُوْٓا اِنَّمَآ اَنْتَ مِنَ الْمُسَحَّرِيْنَ ۙ
qālū innamā anta minal-musaḥḥarīn(a).
Artinya
Mereka berkata, “Engkau tidak lain hanyalah orang-orang yang kena sihir.
186 وَمَآ اَنْتَ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَا وَاِنْ نَّظُنُّكَ لَمِنَ الْكٰذِبِيْنَ ۚ
wa mā anta illā basyarum miṡlunā wa in naẓunnuka laminal-kāżibīn(a).
Artinya
Dan engkau hanyalah manusia seperti kami, dan sesungguhnya kami yakin engkau termasuk orang-orang yang berdusta.
187 فَاَسْقِطْ عَلَيْنَا كِسَفًا مِّنَ السَّمَاۤءِ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ ۗ
fa asqiṭ ‘alainā kisafam minas-samā'i in kunta minaṣ-ṣādiqīn(a).
Artinya
Maka jatuhkanlah kepada kami gumpalan dari langit, jika engkau termasuk orang-orang yang benar.”
188 قَالَ رَبِّيْٓ اَعْلَمُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
qāla rabbī a‘lamu bimā ta‘malūn(a).
Artinya
Dia (Syuaib) berkata, “Tuhanku lebih mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
189 فَكَذَّبُوْهُ فَاَخَذَهُمْ عَذَابُ يَوْمِ الظُّلَّةِ ۗاِنَّهٗ كَانَ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ
fa każżabūhu fa akhażahum ‘ażābu yaumiẓ-ẓullah(ti), innahū kāna ‘ażāba yaumin ‘aẓīm(in).
Artinya
Kemudian mereka mendustakannya (Syuaib), lalu mereka ditimpa azab pada hari yang gelap. Sungguh, itulah azab pada hari yang dahsyat.
190 اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً ۗوَمَا كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
inna fī żālika la'āyah(tan), wa mā kāna akṡaruhum mu'minīn(a).
Artinya
Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
191 وَاِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ
wa inna rabbaka lahuwal-‘azīzur-raḥīm(u).
Artinya
Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
192 وَاِنَّهٗ لَتَنْزِيْلُ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ
wa innahū latanzīlu rabbil-‘ālamīn(a).
Artinya
Dan sungguh, (Al-Qur'an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam,
193 نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ
nazala bihir rūḥul-amīn(u).
Artinya
Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril),
194 عَلٰى قَلْبِكَ لِتَكُوْنَ مِنَ الْمُنْذِرِيْنَ ۙ
‘alā qalbika litakūna minal-munżirīn(a).
Artinya
ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan,
195 بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِيْنٍ ۗ
bilisānin ‘arabiyyim mubīn(in).
Artinya
dengan bahasa Arab yang jelas.
196 وَاِنَّهٗ لَفِيْ زُبُرِ الْاَوَّلِيْنَ
wa innahū lafī zuburil-awwalīn(a).
Artinya
Dan sungguh, (Al-Qur'an) itu (disebut) dalam kitab-kitab orang yang terdahulu.
197 اَوَلَمْ يَكُنْ لَّهُمْ اٰيَةً اَنْ يَّعْلَمَهٗ عُلَمٰۤؤُا بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ
awalam yakul lahum āyatan ay ya‘lamahū ‘ulamā'u banī isrā'īl(a).
Artinya
Apakah tidak (cukup) menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?
198 وَلَوْ نَزَّلْنٰهُ عَلٰى بَعْضِ الْاَعْجَمِيْنَ ۙ
wa lau nazzalnāhū ‘alā ba‘ḍil-a‘jamīn(a).
Artinya
Dan seandainya (Al-Qur'an) itu Kami turunkan kepada sebagian dari golongan bukan Arab,
199 فَقَرَاَهٗ عَلَيْهِمْ مَّا كَانُوْا بِهٖ مُؤْمِنِيْنَ ۗ
fa qara'ahū ‘alaihim mā kānū bihī mu'minīn(a).
Artinya
lalu dia membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir); niscaya mereka tidak juga akan beriman kepadanya.
200 كَذٰلِكَ سَلَكْنٰهُ فِيْ قُلُوْبِ الْمُجْرِمِيْنَ ۗ
każālika salaknāhu fī qulūbil-mujrimīn(a).
Artinya
Demikianlah, Kami masukkan (sifat dusta dan ingkar) ke dalam hati orang-orang yang berdosa,
201 لَا يُؤْمِنُوْنَ بِهٖ حَتّٰى يَرَوُا الْعَذَابَ الْاَلِيْمَ
lā yu'minūna bihī ḥattā yarawul-‘ażābal-alīm(a).
Artinya
mereka tidak akan beriman kepadanya, hingga mereka melihat azab yang pedih,
202 فَيَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ۙ
fa ya'tiyahum bagtataw wa hum lā yasy‘urūn(a).
Artinya
maka datang azab kepada mereka secara mendadak, ketika mereka tidak menyadarinya,
203 فَيَقُوْلُوْا هَلْ نَحْنُ مُنْظَرُوْنَ ۗ
fa yaqūlū hal naḥnu munẓarūn(a).
Artinya
lalu mereka berkata, “Apakah kami diberi penangguhan waktu?”
204 اَفَبِعَذَابِنَا يَسْتَعْجِلُوْنَ
afa bi‘ażābinā yasta‘jilūn(a).
Artinya
Bukankah mereka yang meminta agar azab Kami dipercepat?
205 اَفَرَءَيْتَ اِنْ مَّتَّعْنٰهُمْ سِنِيْنَ ۙ
afa ra'aita im matta‘nāhum sinīn(a).
Artinya
Maka bagaimana pendapatmu jika kepada mereka Kami berikan kenikmatan hidup beberapa tahun,
206 ثُمَّ جَاۤءَهُمْ مَّا كَانُوْا يُوْعَدُوْنَ ۙ
Ṡumma jā'ahum mā kānū yū‘adūn(a).
Artinya
kemudian datang kepada mereka azab yang diancamkan kepada mereka,
207 مَآ اَغْنٰى عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يُمَتَّعُوْنَ ۗ
mā agnā ‘anhum mā kānū yumatta‘ūn(a).
Artinya
niscaya tidak berguna bagi mereka kenikmatan yang mereka rasakan.
208 وَمَآ اَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ اِلَّا لَهَا مُنْذِرُوْنَ ۖ
wa mā ahlaknā min qaryatin illā lahā munżirūn(a).
Artinya
Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeri, kecuali setelah ada orang-orang yang memberi peringatan kepadanya;
209 ذِكْرٰىۚ وَمَا كُنَّا ظٰلِمِيْنَ
Żikrā, wa mā kunnā ẓālimīn(a).
Artinya
untuk (menjadi) peringatan. Dan Kami tidak berlaku zalim.
210 وَمَا تَنَزَّلَتْ بِهِ الشَّيٰطِيْنُ
wa mā tanazzalat bihisy-syayāṭīn(u).
Artinya
Dan (Al-Qur'an) itu tidaklah dibawa turun oleh setan-setan.
211 وَمَا يَنْۢبَغِيْ لَهُمْ وَمَا يَسْتَطِيْعُوْنَ ۗ
wa mā yambagī lahum wa mā yastaṭī‘ūn(a).
Artinya
Dan tidaklah pantas bagi mereka (Al-Qur'an itu), dan mereka pun tidak akan sanggup.
212 اِنَّهُمْ عَنِ السَّمْعِ لَمَعْزُوْلُوْنَ ۗ
innahum ‘anis-sam‘i lama‘zūlūn(a).
Artinya
Sesungguhnya untuk mendengarkannya pun mereka dijauhkan.
213 فَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ فَتَكُوْنَ مِنَ الْمُعَذَّبِيْنَ
falā tad‘u ma‘allāhi ilāhan ākhara fa takūna minal-mu‘ażżabīn(a).
Artinya
Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan selain Allah, nanti kamu termasuk orang-orang yang diazab.
214 وَاَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الْاَقْرَبِيْنَ ۙ
wa anżir ‘asyīratakal-aqrabīn(a).
Artinya
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat,
215 وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ ۚ
wakhfiḍ janāḥaka limanittaba‘aka minal-mu'minīn(a).
Artinya
dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu.
216 فَاِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ اِنِّيْ بَرِيْۤءٌ مِّمَّا تَعْمَلُوْنَ ۚ
fa in ‘aṣauka faqul innī barī'um mimmā ta‘malūn(a).
Artinya
Kemudian jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.”
217 وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِ ۙ
wa tawakkal ‘alal-‘azīzir-raḥīm(i).
Artinya
Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
218 الَّذِيْ يَرٰىكَ حِيْنَ تَقُوْمُ
allażī yarāka ḥīna taqūm(u).
Artinya
Yang melihat engkau ketika engkau berdiri (untuk salat),
219 وَتَقَلُّبَكَ فِى السّٰجِدِيْنَ
wa taqallubaka fis-sājidīn(a).
Artinya
dan (melihat) perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud.
220 اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
innahū huwas-samī‘ul-‘alīm(u).
Artinya
Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
221 هَلْ اُنَبِّئُكُمْ عَلٰى مَنْ تَنَزَّلُ الشَّيٰطِيْنُ ۗ
hal unabbi'ukum ‘alā man tanazzalusy-syayāṭīn(u).
Artinya
Maukah Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu turun?
222 تَنَزَّلُ عَلٰى كُلِّ اَفَّاكٍ اَثِيْمٍ ۙ
tanazzalu ‘alā kulli affākin aṡīm(in).
Artinya
Mereka (setan) turun kepada setiap pendusta yang banyak berdosa,
223 يُّلْقُوْنَ السَّمْعَ وَاَكْثَرُهُمْ كٰذِبُوْنَ ۗ
yulqūnas-sam‘a wa akṡaruhum kāżibūn(a).
Artinya
mereka menyampaikan hasil pendengaran mereka, sedangkan kebanyakan mereka orang-orang pendusta.
224 وَالشُّعَرَاۤءُ يَتَّبِعُهُمُ الْغَاوٗنَ ۗ
wasy-syu‘arā'u yattabi‘uhumul-gāwūn(a).
Artinya
Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat.
225 اَلَمْ تَرَ اَنَّهُمْ فِيْ كُلِّ وَادٍ يَّهِيْمُوْنَ ۙ
alam tara annahum fī kulli wādiy yahīmūn(a).
Artinya
Tidakkah engkau melihat bahwa mereka mengembara di setiap lembah,
226 وَاَنَّهُمْ يَقُوْلُوْنَ مَا لَا يَفْعَلُوْنَ ۙ
wa annahum yaqūlūna mā lā yaf‘alūn(a).
Artinya
dan bahwa mereka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?
227 اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَذَكَرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا وَّانْتَصَرُوْا مِنْۢ بَعْدِ مَا ظُلِمُوْا ۗوَسَيَعْلَمُ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْٓا اَيَّ مُنْقَلَبٍ يَّنْقَلِبُوْنَ ࣖ
illal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti wa żakarullāha kaṡīraw wantaṣarū mim ba‘di mā ẓulimū, wa saya‘lamul-lażīna ẓalamū ayya munqalabiy yanqalibūn(a).
Artinya
Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan berbuat kebajikan dan banyak mengingat Allah dan mendapat kemenangan setelah terzalimi (karena menjawab puisi-puisi orang-orang kafir). Dan orang-orang yang zalim kelak akan tahu ke tempat mana mereka akan kembali.